Susunan Pendiri
- Beranda
- Profil
Perry Warjiyo
Gubernur
PENDIRI
Perry Warjiyo
Gubernur
Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada tahun 1959, menempuh pendidikan SI di Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta tahun 1982, melanjutkan pendidikan S-2 di Iowa State University tahun 1989 dan meraih gelar Ph.D tahun 1991. Sebelum menjabat Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018, sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional, dan sebelumnya sebagai Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Pada 2007 - 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota dalam South-East Asia Voting Group. Perry Warjiyo memiliki karier yang cemerlang di Bank Indonesia sejak tahun 1984, di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, internasional, transformasi organisasi, riset kebanksentralan, pengelolaan devisa, serta Biro Gubernur.
Perry Warjiyo aktif menulis dan telah menerbitkan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional. Perry Warjiyo menjadi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No.70/P Tahun 2018 tanggal 16 April 2018, dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 24 Mei 2018.
Selanjutnya, Perry Warjiyo resmi ditetapkan menjadi Gubernur Bank Indonesia untuk kedua kalinya berdasarkan Keputusan Presiden RI No.38/P Tahun 2023 tanggal 5 Mei 2023, dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 24 Mei 2023.
Destry Damayanti
Deputi Gubernur Senior
PENDIRI
Destry Damayanti
Deputi Gubernur Senior
Destry Damayanti lahir di Jakarta tahun 1963. Gelar Sarjana Ekonomi diraih dari Universitas Indonesia, dan gelar Master of Science dari Field of Regional Science Cornell University, New York, USA.
Destry Damayanti mengawali karier sebagai Senior Economic Adviser Duta Besar Inggris untuk Indonesia tahun 2000-2003, peneliti dan pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2005-2006, dan Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas tahun 2005-2011. Kariernya berlanjut menjadi Kepala Ekonom Bank Mandiri tahun 2011-2015, Ketua Satuan Tugas Ekonomi Kementerian BUMN tahun 2014-2015, serta sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk periode 2015-2019.
Destry Damayanti resmi menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No.74/P Tahun 2019 tanggal 29 Juli 2019 untuk periode 2019-2024, dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 7 Agustus 2019.
Juda Agung
Deputi Gubernur
PENDIRI
Juda Agung
Deputi Gubernur
Juda Agung lahir di Pontianak pada tahun 1964. Setelah menempuh pendidikan di bidang Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987, Juda Agung melanjutkan pendidikan di University of Birmingham, Inggris dan mendapatkan gelar Master di bidang Money Banking and Finance pada tahun 1995. Juda Agung juga melanjutkan pendidikan di University of Birmingham, Inggris dan mendapatkan gelar PhD di bidang Economics pada tahun 1999.
Sebelum menjabat sebagai Deputi Gubernur, Juda Agung menjabat sebagai Asisten Gubernur membawahi stabilitas sistem keuangan dan kebijakan makroprudensial. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif the South East Asian Voting Group (SEAVG), IMF Washington DC, AS yang mewakili 13 negara anggota. Juda Agung memulai karier di Bank Indonesia pada tahun 1991. Pengalaman panjang dijalani melalui penugasan di bidang kebijakan moneter, makroprudensial, manajemen strategis, dan penugasan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
Juda Agung mempublikasikan sejumlah artikel di bidang moneter, finansial, dan perbankan pada berbagai jurnal internasional, antara lain Applied Economics dan Review of International Economics. Juda Agung menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No.147/P Tahun 2021 tanggal 24 Desember 2021, dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 6 Januari 2022 dengan masa jabatan sampai tahun 2027.
Aida S. Budiman
Deputi Gubernur
PENDIRI
Aida S. Budiman
Deputi Gubernur
Aida S. Budiman lahir di Bogor pada tahun 1965. Setelah menempuh pendidikan di bidang Sosial-Ekonomi Pertanian Agribisnis Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987, Aida S. Budiman melanjutkan pendidikan di University of Southern California, AS dan mendapatkan gelar Master di bidang Economics pada tahun 1996. Aida S. Budiman melanjutkan pendidikan di Claremont Graduate University, AS dan mendapat gelar PhD di bidang Economics pada tahun 2001.
Memulai karier di Bank Indonesia pada tahun 1991, sebelum menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman menjabat sebagai Asisten Gubernur membawahi kebijakan strategis di sektor moneter, mengoordinasi bauran kebijakan Bank Indonesia,
dan sinergi dengan bauran kebijakan nasional periode 2020-2022. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) periode 2018-2022 dan juga
Kepala Departemen Internasional periode 2014-2018. Selama memimpin DKEM, Aida S. Budiman berperan
merumuskan penguatan kerangka bauran kebijakan Bank Indonesia, merumuskan sector prioritas untuk
mendukung pemulihan ekonomi nasional, penguatan peran kantor perwakilan Bank Indonesia dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan daerah, serta mendorong peran digitalisasi UMKM dalam mendukung stabilisasi
harga pangan.
Aida S. Budiman aktif terlibat di berbagai keanggotaan pada forum lintas kementerian dan
lembaga maupun dalam organisasi profesional serta mengajar di berbagai diklat Bank Indonesia dan
Sesmenlu. Aida S. Budiman sering mewakili Bank Indonesia dalam berbagai sidang internasional dan
working group untuk perumusan kebijakan internasional baik bilateral, regional, maupun multilateral serta pernah bertugas sebagai Alternate Executive Director (AED) the South-East Asia Voting Group (SEAVG), IMF Washington DC, AS.
Aida S. Budiman resmi menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan
Presiden RI No.147/P Tahun 2021 tanggal 24 Desember 2021,
dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 6 Januari 2022 dengan masa jabatan sampai tahun 2027.
Filianingsih Hendarta
Deputi Gubernur
PENDIRI
Filianingsih Hendarta
Deputi Gubernur
Filianingsih Hendarta Lahir di Surabaya pada tahun 1963. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Hukum Universitas Airlangga pada tahun 1985, Filianingsih Hendarta mendapatkan gelar Master di bidang Economics & Finance dari Boston University, USA pada tahun 1992.
Filianingsih Hendarta mengawali karier di Bank Indonesia pada tahun 1986. Posisi penting yang pernah dijabat Filianingsih Hendarta, antara lain sebagai Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (2019-2022), Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial (2015-2019) dan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (2013-2015).
Selama berkarier di Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta juga pernah bertugas pada G20, BIS, FSB, IMF, World Bank, ECB, EMEAP, Feds, Bank of Belgium, BOT, BNM, Deutsche Bundesbank.
Filianingsih Hendarta resmi menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden RI No 21/P Tahun 2023 tanggal 15 Maret 2023 untuk periode 2023-2028, dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 18 April 2023.
Ricky P. Gozali
Deputi Gubernur
PENDIRI
Ricky P. Gozali
Deputi Gubernur
Ricky P. Gozali lahir di Jakarta pada tahun 1970. Pendidikan formalnya ditempuh di S1 Manajemen, Universitas Pancasila tahun 1992 serta S2 Magister Manajemen, Universitas Indonesia tahun 2011. Mengikuti program kepemimpinan tertinggi di Bank Indonesia – SESPIBI (2019) serta beragam program pengembangan kompetensi dan kepemimpinan strategis di berbagai lembaga internasional, seperti Strategic Leadership Program di London Premier Center Spanyol (2024), Columbia University (2023), dan Bayes Business School London (2022). Selain itu, juga aktif mengikuti pelatihan dan sertifikasi kebanksentralan dan pasar keuangan baik di dalam maupun luar negeri.
Memulai kariernya di Bank Indonesia pada tahun 1995 di Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah. Dalam perjalanan kariernya selama lebih dari dua dekade, banyak terlibat dalam pengelolaan portofolio cadangan devisa negara, baik di pasar domestik maupun internasional. Pernah ditugaskan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York selama empat tahun (2004–2008), dan menjadi Chief Dealer di pasar valuta asing. Pengalaman tersebut melengkapi pemahamannya atas dinamika pasar keuangan global secara menyeluruh.
Setelah kembali ke tanah air, melanjutkan penugasan strategis sebagai Kepala Divisi Manajemen Valuta Asing, Kepala Divisi Analisa Pasar Internasional, serta Kepala Grup Hubungan Internasional dan Kebijakan Internasional. Kariernya juga mencakup kepemimpinan sebagai Kepala Perwakilan BI di beberapa provinsi, antara lain Gorontalo (2018–2019), Kalimantan Timur (2022–2023), Sumatera Selatan (2023–2025), dan terakhir di Provinsi DKI Jakarta (2025). Dalam kapasitas ini, berperan aktif dalam mendorong pengembangan UMKM, ekonomi syariah, digitalisasi sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan.
Selain penugasan struktural, sosoknya dikenal aktif dalam kegiatan organisasi, antara lain menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI) periode 2020–2023, serta mengoordinasikan pelaksanaan event Presidensi G20 Sektor Keuangan.
Ricky P. Gozali menjadi Dewan Gubernur Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 68/P Tahun 2025 tanggal 29 Juli 2025 dan mengucapkan sumpah jabatan pada tanggal 11 Agustus 2025