Financial Market Update
Point of Interest:
Data PMI manufaktur AS diperkirakan naik ke level 49.8 (prior: 49) dan PMI sektor jasa yang diperkirakan menurun ke level 54 (prior: 55). Meskipun masih berada di zona kontraksi, hal ini menandakan adanya perbaikan pada sektor manufaktur AS di awal kuartal-III 2024.
Inflasi headline Eropa sedikit naik ke 2,6% YoY pada Juli 2024 dari 2,5% YoY pada Juni 2024. Kontribusi utama peningkatan inflasi berasal dari sektor jasa, makanan, alkohol dan tobacco.
Trade Balance Jepang (Juli) turun dari JPY224 miliar menjadi -JPY621.8 miliar atau mencapai area kontraksi terutama disebabkan oleh kenaikan import dari 3.2% menjadi 16.6%, atau lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 14.6%. BoJ merilis paper yang menunjukkan tekanan inflasi yang berkelanjutan, mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga mungkin diperlukan.
Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 6,25%, Deposit Facility rate 5,5%, dan Lending Facility rate 7%, pada RDG hari ini, secara umum sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar. BI membuka peluang penurunan suku bunga acuan di kuartal IV 2024, meskipun pelaku pasar menilai saat ini tepat untuk memangkas BI Rate.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kembali meyakinkan bahwa rasio utang pemerintah masih dalam batas yang aman dan terkendali, yaitu di bawah 60% PDB. Rasio utang pemerintah juga kembali mencatatkan penurunan pada akhir Juli menjadi 38,68% dari 39%.
IHSG ditutup menguat 0,35% ke level 7.554,59. Sebanyak 272 saham naik, 282 saham turun dan 235 saham stagnan.
Rupiah ditutup menguat 0,32% ke level Rp Rp15.485/USD, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp 15.435/USD.
Divisi Pengelolaan Investasi
DAPENBI IP