Financial Market Update
Point of Interest:
- Yield US Treasury 10yr mencapai level
tertinggi sejak November 2007 atau hampir 16
tahun terakhir di level 4,31%.
- Yield SUN 10yr seri FR0096 berada di 6,6%
atau naik 14,8% sepekan, merupakan level
tertinggi sejak akhir April 2023 atau empat bulan terakhir. Sedangkan level
tertinggi FR0096 tahun ini berada di 7% yang tercapai di awal tahun.
- Harga minyak Brent stabil di $84,48/barel
dan minyak WTI flat di $80,17/barel. Investor mempertimbangkan prospek permintaan China yang lebih lemah
setelah pemangkasan suku bunga, sementara juga menunggu lebih banyak sinyal
tentang kebijakan moneter AS.
- Harga emas spot naik 0,3% ke level
US$1.898,79/ons troi, setelah naik
setinggi US$1.902,09 sebelumnya. Sementara, harga emas berjangka AS naik 0,3%
ke level US$1.927,70. Meredanya kekhawatiran perlambatan AS dan meningkatnya
imbal hasil obligasi secara bertahap menurunkan daya tarik reksadana yang
diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung oleh emas sebagai aset safe haven
tradisional tahun ini.
- Krisis properti China semakin parah dan
memberikan sinyal siaga bagi ekonomi dunia. Evergrande resmi mengajukan kebangkrutan di Pengadilan New York,
Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. Evergrande pailit setelah mengalami gagal
bayar dan wajib melakukan restrukturisasi utang luar negeri yang secara total
nilainya mencapai US$ 31,7 miliar (Rp 475,5 triliun), yang meliputi obligasi,
agunan, dan kewajiban pembelian kembali. Sementara itu total kewajiban
Evergrande sendiri sekitar 10 kali utang luar negerinya.
- Sinyal Bank Indonesia diperkirakan
mempertahankan suku bunga acuan di level yang sama, walaupun the Fed melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya. Menurut
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam agenda pertemuan ASEAN Finance
Ministers and Central Bank Governos Meeting (AFMGM) bahwa fokus saat ini adalah
meningkatkan yield obligasi pemerintah dalam jangka pendek melalui twist
operation yakni dengan menjual SBN tenor pendek dan membeli tenor panjang. Hal
tersebut dilakukan untuk menarik kembali investor asing akibat capital outflow
karena tekanan nilai tukar Rupiah seiring kenaikan suku bunga acuan AS.
Kenaikan suku bunga acuan BI saat ini bukan menjadi solusi, karena inflasi
domestik masih terjaga, namun tekanan pada nilai tukar rupiah.
- IHSG hari ini ditutup menguat 0,73% ke
level 6.916,45, dibandingkan penutupan
sebelumnya pada level 6.866,03. Penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan sepuluh
indeks sektoral, hanya satu indeks sektoral yang mengalami pelemahan yakni
sektor teknologi sebesar 0,90%.
- Rupiah hari ini ditutup menguat 0,05% ke
level Rp15.317/USD, dibandingkan
dengan penutupan sebelumnya di level Rp15.320/USD.
Demikian disampaikan, terima kasih.
Divisi Pengelolaan Investasi
DAPENBI IP