Financial Market Update
POI - Point of Interest:
Yield
US Treasury tenor 10-tahun naik ke level 3,80%, seiring meningkatnya
kekhawatiran investor bahwa terdapat potensi inflasi AS akan lebih tinggi dari
yang diekspektasikan konsensus yang akan memaksa Fed untuk menaikkan suku
bunganya lebih lanjut pada pertemuan FOMC pekan depan.
Bank
of Canada (BoC) secara tak terduga menaikkan suku bunganya sebesar 25 bp ke
level 4,75% di Juni 2023 untuk menurunkan tingkat inflasi kembali ke level
target BoC, setelah menghentikan siklus pengetatan moneternya di dua pertemuan
sebelumnya.
Defisit
perdagangan di AS melebar ke level tertingginya selama enam bulan terakhir
sebesar USD74,6 miliar di April 2023, dibandingkan dengan defisit sebesar
USD60,6 miliar di Maret 2023 dan perkiraan konsensus yaitu defisit sebesar USD75,2
miliar. Defisit terbesar tercatat dengan China (USD24,2 miliar), Eropa (USD17,3
miliar), Meksiko (USD13,0 miliar), dan Vietnam (USD8,5 miliar).
Pengajuan
KPR di AS turun 1,4% pada pekan yang berakhir 2 Juni 2023, memperpanjang
penurunan untuk pekan keempatnya secara berturut-turut dan mendorong jumlah
pengajuan KPR ke level terendah terbarunya selama tiga bulan terakhir.
Penjualan rumah dibatasi oleh berkurangnya daya beli dari suku bunga yang lebih
tinggi dan sangat sedikit insentif bagi peminjam pembiayaan kembali KPR.
Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) optimis bahwa pertumbuhan penyaluran pinjaman akan mencapai
sebesar 10,0% YoY di tahun 2023. Per April 2023, pinjaman perbankan hanya
tumbuh sebesar 8,1% YoY, lebih lambat dari pertumbuhan sebesar dua digit di
Januari 2023 dan Februari 2023.
IHSG
ditutup menguat 0,28% atau 19bps pada level 6.638,12.
Rupiah
ditutup melemah 0,11% atau 17bps ke level Rp14.895/USD, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level
Rp14.878/USD.
Demikian disampaikan, terima kasih.
Divisi Pengelolaan Investasi
DAPENBI IP