Financial Market Update

POI - Point of Interest:

*   Yield US Treasury tenor 10-tahun menguat terbatas ke sekitar level 3,52%, seiring pernyataan hawkish dari beberapa pejabat Fed yang menyatakan bahwa suku bunga akan tetap meningkat ke depan untuk menurunkan inflasi ke target 2,0% YoY. Namun, investor saat ini memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bp pada awal Februar.

*   Pemerintah AS telah mencapai batas pinjamannya sebesar USD31,4 triliun pekan lalu, dan departemen keuangan AS telah mulai menggunakan langkah-langkah extraordinary cash management  untuk mencegah default hingga awal Juni 2023. Pemotongan pajak dan respons resesi selama dua dekade telah memicu lebih banyak pinjaman oleh pemerintah AS.

*   Harga minyak Brent diperdagangkan sekitar US88/barel seiring IEA dan OPEC+ menyatakan prospek bullish untuk sektor minyak pada tahun 2023 karena pembukaan kembali aktivitas ekonomi China akan meningkatkan permintaan minyak sekaligus mendorong harga minyak lebih tinggi.

*   People's Bank of China mempertahankan Loan Prime Rate (LPR) untuk tenor 1 tahun dan tenor 5 tahun tidak berubah, sejalan dengan ekspektasi konsensus. LPR tenor 1 tahun bertahan di 3,65% sedangkan LPR tenor 5 tahun tetap di 4,30%, keduanya tidak berubah sejak Agustus 2022.

*   Di AS, ini adalah awal dari periode blackout Fed menjelang pertemuan FOMC pada 31 Januari - 1 Februari 2023. Selanjutnya, data manufaktur PMI untuk Januari 2023 akan dirilis di AS, Jepang, dan Inggris. Terakhir, inflasi PCE untuk Januari 2023 akan dirilis di AS sebagai bagian terakhir dari teka-teki inflasi untuk Fed menjelang pertemuannya pada awal Februari 2023.

*   IHSG ditutup melemah 0,20% atau 14bps ke level 6.860,85. IHSG menghentikan kenaikannya dengan berakhir lebih rendah 0,2% saat pasar sepi. Perputaran pasar dalam bentuk tipis sementara sebagian besar indeks Asia masih ditutup karena liburan Tahun Baru Imlek. Penurunan pasar dipimpin oleh nama perbankan BMRI -0,8%, BBCA -0,9%, BBRI -0,7%, dan diikuti oleh nama batubara ADRO -1,2%, ITMG -2,2%, -0,9%. Sementara itu, BBNI berhasil ditutup positif karena hasil kinerja setahun penuh mereka sedikit di atas perkiraan

*   Rupiah ditutup menguat 1,24% atau 187bps ke level Rp14.888/USD, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp15.075/USD.   



Demikian disampaikan, terima kasih.


Divisi Pengelolaan Investasi

DAPENBI IP