Financial Market Update

POI - Point of Interest:

*   Yield US Treasury tenor 10-tahun melanjutkan tren penurunannya ke sekitar level 3,69% di tengah risalah FOMC yang hawkish, yang menandakan bahwa Fed tidak ekspektasikan adanya penurunan suku bunga pada tahun ini. Sementara itu, investor mencoba mencerna serangkaian data ekonomi baru AS, termasuk angka manufaktur yang menunjukkan kontraksi lebih lanjut sebagai tanda awal perlambatan ekonomi AS ke depan.

*   The Fed ekspektasikan bahwa tren kenaikan Fed Fund Rate (FFR) masih akan terus berlanjut ke depan dan sikap kebijakan moneter yang agresif perlu dipertahankan hingga adanya data ekonomi yang memberikan keyakinan bahwa inflasi AS telah berada pada tren penurunan secara berkelanjutan ke level 2%. Selain itu, Fed juga tidak ekspektasikan bahwa akan menjadi momentum yang tepat untuk memulai memangkas target FFR pada tahun 2023.

*   PMI Manufaktur indeks untuk AS turun ke level 48,4 pada Desember 2022, sedikit di bawah perkiraan konsensus di level 48,5, yang merupakan bulan ke-2 kontraksi pada aktivitas pabrik seiring orang Amerika yang mengalihkan pengeluarannya dari barang ke jasa. Hanya dua sektor manufaktur yang melaporkan pertumbuhan pada Desember 2022 yaitu sektor logam dan batu bara.

*   Jumlah lowongan pekerjaan di AS sedikit menurun sebesar 54.000 menjadi 10,5 juta pada November 2022, sedikit diatas ekspektasi konsensus sebesar 10,0 juta, mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Sementara itu, lowongan kerja perlahan menurun sejak mencapai level puncaknya sebesar 11,9 juta pada Maret 2022.

*   Harga minyak Brent turun 5,2% ke sekitar level USD77,8/barel, tertekan oleh melemahnya prospek permintaan minyak global di tengah meningkatnya kekhawatiran akan resesi ekonomi global yang disebabkan kebijakan pengetatan moneter yang berkepanjangan oleh bank sentral dan ketidakpastian Covid-19 yang terus berlanjut di China. Baru-baru ini, PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menurunkan harga BBM non-subsidi, menyusul tren pelemahan harga minyak dunia.

*   IHSG ditutup melemah 2,34% atau 159bps ke level 6.653,84. IHSG jatuh dan memperpanjang penurunannya. IHSG tidak mampu melakukan rebound meskipun pasar global mencatatkan kinerja yang kuat. Indeks menetap di bawah 6700, tertekan oleh sebagian besar nama komoditas ANTM -4,2%, TINS, -4,7%, dan INCO -2,7%, ADRO -6,1%, PTBA -5,8%, BUMI -6,5%, ITMG -6,4% , BYAN -5,4% dan HRUM -5,8%. Sementara itu bank-bank besar juga anjlok, BBRI -2,7%, BBNI -1,9%, BBCA -1,2%, BMRI -2%.

*   Rupiah ditutup melemah 0,13% atau 20bps ke level Rp15.608/USD, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp15.588/USD.   


Demikian disampaikan, terima kasih.


Divisi Pengelolaan Investasi

DAPENBI IP